Tuesday, December 29, 2009

Safety Guidelines Tips Shooting with Video-Camera

I would like to give these guidelines if you want to shoot an event using your video camera. You may break the rule if you want to give certain effect to your footage or if you do it for a good purpose. These are just safety guidelines for those who have just recently bought a new camera and want to become pro. These experience I picked from my experience as a cameraman for five years doing wedding, graduation, seminar, and other events.[ Saya ingin memberikan panduan jika anda ingin merekam sebuah acara menggunakan kamera video anda. Anda boleh saja melanggar aturan yang saya buat untuk memberikan effek tertentu jika anda melakukannya untuk tujuan yang baik. Ini hanya panduan yang aman saja untuk mereka yang baru saja membeli kamera dan ingin menjadi seorang yang proffesional. Pengalaman ini saya ambil dari pengalaman pribadi saya sebagai seorang kameraman selama 5 tahun melakukan kegiatan shooting pernikahan, seminar, dan acara-acara lain]

1. Know the capability of your camera before you shoot.  Some camera are better than others. Some have good low light technology and some don't. Be always prepare to equip your camera with additional gadget to maximize its performance. If you are going to shoot a wedding outside during evening hours, it's better to have a small light about 300 w install ontop of your camera or if your camera is very sensitive to low light, you can also put a smaller wattage light portable ones with batteries.[ Ketahui kemampuan kamera anda sebelum anda mengambil gambar. Ada kamera yang lebih baik dari pada kamera yang lain. Ada yang memiliki kemampuan merekam yang baik dalam cahaya yang redup dan ada pula yang tidak. Selalu siapalah untuk melengkapi diri anda dengan peralatan tambahan untuk memaksimalkan performa kamera anda. Jika anda akan mengambil pernikahan diluar saat jam malam, maka lebih baik anda memasang lampu 300 watt diatas kamera anda atau jika kamera anda sensitif terhadap cahaya yang redup anda bisa menggunakan lampu dengan watt yang kecil saja]

2. Make use of  your camera to the maximum limit. Usually I would record manually. Adjust the white balance; open the optic; play with the F. All professional camera and amateur ones even can be used manually to achieve its maximum result. Don't use its automatic feature or default unless the surrounding is well lit and would not cause any back light. You can have a stable shot and good result if you do it using manual feature.[Manfaatkanlah kamera anda untuk mencapai batasan yang maksimal. Biasanya saya merekam secara manual. Setel whitebalancenya; optik; mainkan F nya. Semua kamera proffesional dan amatir bahkan bisa disetel secara manual untuk mencapai hasil yang maksimal.  Jangan menggunakan fiturnya yang otomatis atau default kecuali jika lingkungan sekitar anda terangnya bagus dan tidak menimbulkan back light.

3.Use the antishake feature of your camera if you move around alot.[Gunakan fitur anti goyang dari kamera anda jika anda sering bergerak ]

4. If you have to walk as you shoot be very careful so as not too make much shakiness.[ Jika anda harus berjalan sambil mengambil gambar, hati-hati supaya tidak menimbulkan banyak goncangan]

5. Be careful using zoom feature of your camera. Most video camera have fast zoom and slow zoom (half zoom) feature. Be very wise with it. I would recommend using slow zoom if you are to take a wedding footage. Don't play around by zooming back and fort. One way zoom is better. If you want to zoom to take a close up view and then move to take wide view, take a long pause first after the close upview and then you can go to the wide view slowly.  Again it's good if you use the slow zoom for this instance. Another thing with zooming if you are far away from the object that you shoot, you would likely not able to shoot a stable footage. Use your tripod instead or you can get closer to the object to the point where shot can be taken without much shaking.  [hati-hati menggunakan fitur zoom dari kamera anda. Kebanyakan video kamera memiliki zoom cepat dan zoom pelan/ setengah zoom. Bijaksanalah saat menggunakanya.  Saya lebih merekomendasikan zoom pelan jika anda mengambil pernikahan. Jangan bermain dengan zoom dengan dizoom dan ditarik dan berulang-ulang. Satu arah zoom lebih baik. Jika  anda ingin zoom untuk mengambil viewing yang dekat dan kemudian mengambil viewing yang jauh, berikanlah pause dulu beberapa saat setelah close up dan kemudian barulah anda tarik kebelakan untuk mengambil wide view dengan pelan-pelan. Satu hal lain mengenai zooming, jika obyek yang anda ambil terlalu jauh maka kecenderungan pasti sulit untuk meredakan goncangan. Gunakanlah tripod anda atau anda bisa mendekat ke obyek yang anda ambil ke titik dimana anda bisa mengabil gambar tanpa adanya goncangan yang banyak.]

7. Be creative in your angle shot by varying your shot. If you have two camera, it's better to bring two
at least if it is an important event such as wedding. You can have a better varying angle shot if you shoot with two camera or more. For certain event you don't need two camera. If you are shooting a school trip or your own son's birthday, one camera is enough. [ Jadilah kreatif dalam anda mengambil angle gambar dengan cara memvariasi pengambilah gambar anda. Jika anda memilik 2 kamera maka lebih baik membawa dua jika acara itu sebuah acara yang penting seperti pernikahan. Anda bisa mendapatkan angle gambar yang bervariasi dengan 2 kamera atau lebih. Untuk acara-acara tertentu anda tidak membutuh 2 kamera. Jika anda mengambil wisata sekolah atau ulang tahun anak anda sendiri, 1 kamera sudah mencukupi]


6.Be always prepare with spare camera batteries if  an event is long. Bring your charger all the time. It will come very handy.[Selalu siap dengan bateri cadangan jika sebuah acara panjang. Bawalah charger anda selalu. Charger anda akan bermanfaat sekali.]

7.  Knowing the location , time and run-down of  the event beforehand is better. It will give you a hint of what equipment you should bring or what you should prepare. You should bring an extra lighting if you are doing a footage in a dimmer lit hall. You don't have to always direct the light  on the stage where the newly wed is. You can bounce the light on the wall to give softness to the object that you shoot.[ mengetahui lokasi, waktu dan alur acara sebelum acara dimulai lebih baik untuk dilakukan. Hal ini akan memberikan anda tip dengan sendirinya apa yang anda harus siapkan dan bawa. Anda harus membawa lighting tambahan jika anda melakukan pengambilan gambar di aula yang lampunya kurang terang. Anda tidak harus selalu mengarahkan lampu ke panggung dimana pengantin baru berada. Anda bisa memantulkan lampu pada tembok untuk memberikan kelembutan pada obyek yang anda ambil.]

8.Set your audio sensitivity to its "max". This is a difficult one from my experience because I always have to change the sensitivity of the audio when I have to move to different environment. In church or mosque usually the sound is not as loud as if you are in a reception hall equipped with loud sound system. If you want to record with clarity usually you have to direct the audio in the line audio input of your camera. If you want to interview someone you have to bring a mic and direct it in the line input of your camera. If you are shooting a concert, well you have to record the sound from an audio mixer directed to your camera.Or better yet have a video mixer with audio line in and record it in one tape using a video switch ( this last one is expensive to do because usually it's for broadcasting purposes). If you are small budget wedding service, some people record the reception using a portable recorder to give clarity and then paste and synchronize the audio during the editing process. This one is a rigorous process since sometimes you have to synchronize the movement of the mouth of the speakers or singers.[Setelah kesensitifan audio anda sampai "maksimal". Ini sulit bagi pengalaman saya karena saya harus mengubah kesensitifan audio ketika saya harus pindah ke lingkungan yang berbeda. Di gereja atau masjid biasanya suara tidak begitu keras dibandingkan dengan aula yang dilengkapi dengan sound sistem . Jika anda ingin merekam dengan kejernihan  biasanya anda harus mengarahkan langsung kabel ke input audio dikamera anda. Jika anda mengambil gambar konser, anda harus merekam langsung dari audio mixer atau lebih baik jika anda memiliki video mixer dilengkapi dengan audio in nya dan merekamnya dalam satu kaset dengan menggunakan video switcher (yang ini mahal untuk dilakukan karena biasanya untuk tujuan broadcasting). Jika  jasa pelayanan wedding anda budgetnya kecil, anda bisa menggunakan alat perekam portable untuk merekam secara jernih dan kemudian mensinkronkannya kedalam audio saat proses editing dilakukan]


9. Don't shoot too much of the object from the back side. Since expression of face or capturing feeling is important you should always keep in mind to shoot from the front side or in the area of 180* (180* angle rule). For making movie or giving certain effect is good breaking this rule if you are doing it for a purpose. But for most wedding event following the 180 degree  rule or shooting from the front side to capture expression or around the 180* angle area is better than to shoot the back side of a person. [Jangan mengambil gambar dari belakang obyek. Karena expressi muka dan menangkap perasaan penting sekali dalam sebuah acara, anda harus selalu ingat untuk mengambil gambar dari depan atau setidaknya didaerah 180 derajat (180* angle rule/ aturan 180*). Untuk membuat sebuah filem atau memberikan kesan tertentu adalah baik jika anda ingin melanggarnya untuk sebuah tujuan yang baik.  Tetapi untuk kebanyakan pernikahan mengambil gambar di daerah 180*  untuk menangkap expressi seseorang lebih baik dari pada mengambil bagian belakang seorang saja.]


* If you do not know what 180* angle is , this video link will give you the idea:
[jika anda tidak tahu apa itu aturan 180*, tautan video ini akan mejelaskan maksudnya apa]




10. Last but not least, be calm and know what you are doing. Good shot usually is done better if you're calm relax,  purpose minded, and have fun while doing it. [terakhir tetapi tidak kurang, tenanglah bila anda sedang mengambil gambar dan sadari betul apa yang sedang anda lakukan.  Pengambilan gambar biasanya lebih baik hasilnya jika anda tenang, relax, bertujuan, dan senang saat anda melakukannya.]