Sunday, September 6, 2009

The Content of Video Documentation in Weddings (Bahasa Ind:Content Video Dalam Sebuah Video Wedding)

There are people who ask me, how do you make a good story line in a wedding so that the result of the documentation looks good and not disappointing?
(Ada orang yang tanya, mas Bagaimana membuat alur cerita yang bagus dalam sebuah wedding video supaya tampak bagus dan tidak mengecewakan?)

Content of a good video documentation is very closely related to the events we cover and also the way we package the video in the form of editing and mixing. The variation in the use of camera can also give a big impact on the results of finished video . The more various techniques used with the camera in terms of viewing, will result in less monotonous composition of the video and this gives significant effect on the result of finished video. (just look at the viewing in the previous article I wrote for tips)
(Konten atau isi video yang bagus kaitannya erat sekali dengan acara yang kita liput dan juga cara kita mengemas video dalam bentuk editing dan mixing gambar. Variasi dalam kita menggunakan kamera juga bisa memberi dampak besar pada hasil video yang kita liput. Semakin kita variatif dalam teknik menggunakan kamera dan viewing, maka komposisi dalam video yang kita liput tidak akan monoton dan ini juga berdampak besar sekali pada hasil akhir video. (coba lihat pada viewing pada artikel sebelumnya yang sudah saya tulis)

In order to make events that we shoot complete and "colorful" what I usually do is first ask about the session of the event arranged in the previous day of the wedding. The more we want to shoot the session before the wedding such as the ritual for example Siraman(Javanese pre-wedding ritual), Midodareni( Event of wedding ritual before the wedding such as worship service(Christian / Catholic wedding) and "giving thanks" celebration) , the more content for the wedding we get.
(Maka supaya acara yang kita liput itu komplit dan variatif biasanya yang saya lakukan adalah pertama menanyakan soal acara yang diadakan untuk hari perayaan maupun sebelumnya. Semakin kita mau meliput dari acara sebelum pernikahan seperti siraman, midodareni, atau syukuran makan kita akan mendapatkan banyak konten atau isi dari video kita)

In Indonesian context if we want content video to be complete then we have to be willing to know the culture or ritual of certain wedding. Although we often time uninformed about it due to different kinds of ritual that we face then it is safer if we follow every steps of the wedding. By itself we will understand about the process of ritual of a wedding.
(Maka supaya isi komplit dari sebuah video kita harus mau tau tentang budaya maupun adat dari sebuah pernikahan. Walaupun sering kali kita tidak tahu maka cara termudah adalah mengikuti setiap acara yang diadakan oleh pihak pengantin. Dengan sendirinya maka kita akan mengerti tentang proses ritual dari sebuah wedding).

Packaging video usually has its own process just like when a person writes a book. The packaging format I usually use is as follow:
(Untuk pengemasan video biasanya ada alurnya persis seperti kalo orang membuat sebuah buku). Video wedding biasanya yang sering saya pakai adalah sebagai berikut:)

1. Menu (optional): menus are typically used so that people who want to watch can simply select the content. Dvd video menu making is usually very easy to create because usually it's instantenous in the Editing Software. Making the menu is not an absolute thing to do but if the bride / groom wants the dvd menu, why not give it a go head.
(1. Menu (opsional): menu biasanya digunakan supaya orang yang mau menonton bisa langsung memilih pada kontennya. Membuat video dvd biasanya mudah sekali untuk membuat sebuah menu. Pembuatan menu tidak mutlak untuk dilakukan tetapi jika pihak pengantin menghendaki sebuah menu, apa boleh buat anda sendiri harus membuatnya)

2. Label your video service: To be known by people of course you want to display your video production service so that it can be remembered lastingly by many people. Video label service is usually followed by the word "presents/ presenting"........ just like Hollywood style movie.
(2. Label Jasa video anda: Untuk dikenal banyak orang pasti anda ingin menampilkan tulisan tentang nama jasa video anda supaya dikenang banyak orang. Label jasa video biasanya diikuti dengan kata atau ucapan "mempersembahkan / presents", persis seperti filem gaya Hollywood.)

3. Overview of video / slideshow of overall event: Showing the overview of video wedding typically, we can use photos slideshow of wedding still-shots taken containing session of certain event. When we cooperate well with Photografer then we can take this advantage to make good photo slide show. If not, then we should capture it in the form of still picture. Creating a photo slide show is now offered by many software companies that you can do almost instantly. You as a producer must have a fine taste of art so that your photo slide show will appear attractive and artistic.
(3. Selayang pandang isi video/ photo slideshow of overall event : Menampilkan selayang pandang biasanya bisa kita lakukan dengan menampilkan slideshow photo pengantin atau foto alur acara yang sudah dilakukan. Bila kita bekerja sama dengan photografer maka kita bisa memanfaatkan foto-foto yang baik sebagai slide show. Jika tidak maka kita harus mengkapturenya dalam bentuk foto-foto. Membuat foto-slide show sekarang ini banyak sekali yang ditawarkan. Anda sebagai produser harus punya cita rasa seni yang tinggi supaya tampilan foto slide show akan tambil menarik dan artistik.)

3. Introduction / Intro takes: Although the introduction / intro takes is short but it's no less important to have it. We can fill part of the introduction with the situation before the wedding begins. We can shoot the building; the wedding stage; bridesmaids; the meal with decoration; visitors who are arriving; Reception girls who accepts guest; and other decorations. If the bride and the groom comes, be quick not to loose a chance to shoot the arriving car until they are out of the wedding car. If a photographer takes pictures of them posing in front of the wedding car it is good idea if you take this opportunity to shoot the scene as well. Try to angle your video-camera in many various ways possible. Play your ability to use the video camera as much as you can. (3. Awalan / Intro takes: Walaupun awalan / intro takes pendek tetapi ini penting supaya ada setelah selayang pandang. Kita bisa mengisinya dengan keadaan lingkungan sekitar sebelum acara pernikahan dimulai. Kita bisa mengambil gambar gedung; panggung pengantin; pengiring pengantin; makanan yang disediakan; pengunjung yang datang; penerima tamu; dan dekorasi. Apabila pengantin sudah datang, cepat-cepatlah mengambil kedatangan mobil sampai dia keluar dari mobil pengantin. Apa bila dia berfoto/berpose didepan mobil pengantin alangkah baiknya anda memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil cuplikannya. Usahakan supaya angle atau viewing variatif. Mainkan kemampuan anda menggunakan kamera sebisa mungkin).

4. The main event / the main scene: Make it sure all parts of the main session is in your documentation. For this you must study the agenda of the wedding being held. If you do not know, you can try ask those in charge of the event.
(4. Acara utama/ the main scene: Pastikan semua bagian dari acara utama itu ada di dokumentasi anda. Untuk ini anda harus mempelajari agenda acara pernikahan yang diadakan. Bila anda tidak tahu, usahakan anda bertanya kepada pihak yang mengadakan acara).

5. Concluding session / Concluding scene: The last session of a wedding is no less important than the main session. Usually in the last session you'll find people still greet each other and shakes hands; takes pictures with the family together or may be both the bride and the groom are doing wedding pose ; or may be also they have a meal together; and last but not least the two love-birds are getting back to the wedding car. These scenes we can shoot as well to be put as an ending of a wedding video.
(5. Acara terakhir/ Concluding scene: Acara akhir dari suatu bernikahan tidak kalah pentingnya dengan acara utama. Biasanya dalam acara terakhir orang sekedar salam-salaman; berfoto bersama; makan bersama khusus pihak pengantin; pulang menuju mobil. Peristiwa ini bisa kita manfaatkan untuk mengemas bagian akhir dari pernikahan)

6. Closing / Ending:Photo Slideshow can be used for ending of a wedding video documentation. We can repeat the photo-slideshow that we use at the beginning. We can also thank all those involved in the procurement of this documentation. We can also congratulate and extend our hopes for the newly wed. We can also use quotation of poems specially the romantic one that sends a message " They live happily ever after in the loving relationship"
(6. Penutup / Ending: Ending dari suatu pernikahan untuk suatu dokumentasi video bisa kita gunakan photoslideshow dibagian paling akhir. Kita bisa mengulang kembali photo-slideshow yang kita gunakan di awal. Kita bisa juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak terkait dalam pengadaan dokumentasi ini. Kita juga bisa mengucapkan selamat menempuh hidup baru atau menggunakan "quot puisi" khusus tentang percintaan yang intinya
"hidup bahagia untuk selama-selamanya pada akhir suatu perjalinan cinta kasih")

Thus in brief outline the story-line or the parts of a wedding documentation.
Demikian sekilas garis besar untuk alur cerita atau bagian dari sebuah dokumentasi wedding.